Hamzah bin Abdul-Muththalib

Informasi pribadiLahir
Hamzah bin Abdul Muthalib

c. 568
Mekkah, HijazMeninggal23 Maret 625
Gunung Uhud, MadinahSuami/istriSalma binti Umays
Zaynab binti Al-Milla
Khawla binti QaysAnakUmama
Amir
Bakr
UmaraOrang tua
  • Abdul Muthalib (ayah)
  • Halah binti Wuhaib (ibu)
PekerjaanPemburuSukuBani HasyimAgamaIslam
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Hamzah bin Abdul Muthalib (Arab: حمزه بن عبد المطلب; meninggal 3 H) adalah sahabat, paman, sekaligus saudara sepersusuan Nabi Muhammad ﷺ. Hamzah memiliki julukan "Singa Allah" (أسد الله asadullah) karena kepahlawanannya saat membela Islam.[1]

Hamzah lahir diperkirakan hampir bersamaan dengan Nabi Muhammadﷺ. Ia merupakan anak dari Sayyidina Abdul-Muththalib dan Haulah binti Wuhaib dari Bani Zuhrah. Menurut riwayat, pernikahan Abdul-Muththalib dan Sayyidina Abdullah bin Abdul-Muththalib terjadi bersamaan waktunya, dan ibu dari Nabi, Sayyidah Aminah binti Wahab, adalah saudara sepupu dari Haulah binti Wuhaib Sayyidina Hamzah mempunyai otak yang cerdas dan pendirian yang kuat, beliau termasuk tokoh Quraisy yang disegani.

Beliau memeluk Islam pada tahun keenam kenabian (tahun 7 sebelum hijrah). Ia ikut hijrah bersama Rasulullah dan ikut dalam perang Badar. Nabi Muhammad ﷺ menjulukinya “Asadullah” (Singa Allah) dan menamainya sebagai “Sayidus Syuhada” kematian Hamzah ini pun sangat membuat rasulullah sangat sangat terpukul dan menangis sejadi jadinya. Muhammad sangat meratapi kematian Hamzah hingga menimbulkan kecemburuan dari Allah SWT. Allah kemudian menyampaikan Firmannya " wahai muhammad, janganlah kamu meratapi kematian seseorang karena aku lebih mengetahui sesuatu hal daripada kamu,janganlah sampai cintamu pada manusia melebihi cintamu kepadaku karena sesungguhnya cintamu hanya milikku". Firman Allah ini dicatat oleh imam syafii dalam kitabnya.[1]

Kehidupan

Tahun 7 Sebelum Hijriyah: Masuk Islam

Sejak memeluk islam, Hamzah telah berniat untuk membaktikan segala keperwiraan, keperkasaan, dan juga jiwa raganya untuk kepentingan da'wah islam. Karena itu tidaklah mengherankan jika Nabi Muhammadﷺ menjulukinya dengan sebutan "Asadullah" yang artinya singa Allah.

Sementara itu, Abu jahal yang telah mengetahui bahwa Hamzah telah berdiri dalam barisan kaum muslimin berpikir bahwa perang antara kaum Quraisy dengan kaum muslimin sudah tidak dapat dielakkan lagi. Oleh karena itu, ia mulai menghasut dan memprovokasi orang-orang Quraisy untuk melakukan tindak kekerasan terhadap Rasulullahﷺ dan pengikutnya. Bagaimanapun, Hamzah tidak dapat membendung kekerasan yang dilakukan kaum Quraisy terhadap para sahabat yang lemah. Akan tetapi harus diakui, bahwa keislamannya telah menjadi perisai dan benteng pelindung bagi kaum muslimin lainnya. Lebih dari itu, dia menjadi daya tarik tersendiri bagi kabilah-kabilah Arab yang ada di sekitar jazirah Arab untuk lebih mendalam mengetahui Agama Islam.

Tahun 2 Hijriyah: Perang Badar

Pasukan kaum muslimin yang pertama kali dikirim oleh Nabi Muhammad SAW dalam perang Badar, dipimpin langsung oleh Hamzah dan Ali bin Abu Thalib menunjukkan keberaniannya yang luar biasa dalam mempertahankan Islam, hingga akhirnya kaum muslimin berhasil memenangkan perang tersebut secara gilang gemilang. Banyak korban dari kaum kafir Quraisy dalam perang tersebut, dan tentunya mereka tidak mau menelan kekalahan begitu saja. Maka mereka mulai mempersiapkan diri dan menghimpun segala kekuatan untuk menuntut balas kekalahan yang mereka alami sebelumnya.

Tahun 3 Hijriyah: Perang Uhud dan Syahid

Suku Quraisy disertai beberapa kafilah Arab lainnya bersekutu untuk menghancurkan kaum muslimin. Sasaran utama perang tersebut adalah Muhammad dan Hamzah. Mereka memiliki rencana yang keji terhadap Hamzah yaitu dengan menyuruh seorang budak yang mahir dalam menggunakan tombak dan organ hatinya akan diambil dan akan dimakan oleh Hindun yang memiliki dendam karena ayahnya Utbah bin Rabi'ah, dibunuh oleh Hamzah pada Perang Badar. Budak tersebut adalah Wahsyi bin Harb. Wahsyi diberi tugas membunuh Hamzah dan dijanjikan imbalan dimerdekakan dari perbudakan. Akhirnya kedua pasukan tersebut bertemu dan terjadilah pertempuran yang dahsyat, sementara Hamzah berada di tengah-tengah medan pertempuran untuk memimpin sebagian kaum muslimin. Ia mulai menyerang ke kiri dan ke kanan.

Seluruh pasukan kaum muslimin maju dan bergerak serentak ke depan, hingga akhirnya dapat diperkirakan kemenangan berada di pihak kaum muslimin. Dan seandainya pasukan pemanah yang berada di atas Bukit Uhud tetap patuh pada perintah Rosulullah untuk tetap berada di sana dan tidak meninggalkannya untuk memungut harta rampasan perang yang berada di lembah Uhud, niscaya kaum muslimin akan dapat memenangkan pertempuran tersebut.

Di saat mereka sedang asyik memungut harta benda musuh islam yang tertinggal, kaum kafir Quraisy melihatnya sebagai peluang dan berbalik menduduki bukit Uhud dan mulai melancarkan serangannya dengan gencar kepada kaum muslimin dari atas bukit tersebut. Tentunya penyerangan yang mendadak ini pasukan muslim terkejut dan kocar-kacir dibuatnya. Melihat itu semangat Hamzah semakin bertambah berlipat ganda. Ia kembali menerjang dan menghalau serangan kaum Quraisy.

Sementara itu Wahsyi terus mengintai gerak gerik Hamzah setelah menebas leher Siba' bin Abdul Uzza. Wahsyi mengambil ancang-ancang dan melempar tombaknya dari belakang yang akhirnya mengenai pinggang bagian bawah Hamzah hingga tembus ke bagian depan di antara dua pahanya. Lalu Ia bangkit dan berusaha berjalan ke arah Wahsyi, tetapi tidak berdaya dan akhirnya roboh dan meninggal sebagai syahid.

Usai peperangan, Nabi Muhammad dan para sahabatnya bersama-sama memeriksa jasad dan tubuh para syuhada yang gugur. Tidak sedikit pun terlintas di benaknya bahwa moral bangsa Arab telah merosot sedemikian rupa. Mereka merusak jasad Hamzah, merobek dadanya, dan mengambil hatinya.

Ibnu Atsir berkata dalam Usud al-Ghabah, "Dalam perang Uhud, Hamzah berhasil membunuh 31 orang kafir Quraisy. Sampai pada suatu saat, dia tergelincir sehingga ia terjatuh kebelakang dan tersingkaplah baju besinya. Pada saat itu, ia langsung ditombak dan dirobek perutnya. Lalu, hatinya dikeluarkan oleh Hindun kemudian dikunyahnya hati Hamzah tetapi tidak tertelan dan segera dimuntahkannya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq di dalam Sirah Ibnu Ishaq: "dari Abdurahman bin Auf bahwa Ummayyah bin Khalaf berkata kepadanya, “Siapakah salah seorang pasukan kalian yang dadanya dihias dengan bulu-bulu itu?”

Aku menjawab, “Dia adalah Hamzah bin Abdul Muthalib.”

Lalu, Umayyah berkata, “Dialah yang membuat kekalahan kepada kami.”"

Ketika dia melihat keadaan tubuh pamannya, dia sangat marah dan Allah menurunkan firmannya (QS an-Nahl ayat 126): Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar."

Setelah itu, Nabi bersama kaum muslimin menyalatkan jenazah pamannya dan para syuhada lainnya satu per satu. Pertama Hamzah disalatkan, lalu dibawa lagi jasad seorang syahid untuk disalatkan sementara jasad Hamzah tetap dibiarkan di situ. Lalu, jenazah itu diangkat, sedangkan jenazah Hamzah tetap di tempat. Kemudian dibawa jenazah yang ketiga dan dibaringkan di samping jenazah Hamzah. Lalu Nabi dan para sahabat lainnya menyalatkan mayat itu. Demikianlah Nabi menyalatkan para syuhada Uhud satu per satu, hingga jika di hitung, maka Muhammad dan para sahabatnya telah menyalatkan Hamzah sebanyak tujuh puluh kali. Abdurrahman bin Auf menyebutkan bahwa ketika perang Badar, Hamzah berperang di samping Muhammad dengan memegang 2 bilah pedang. Beliau juga salah satu syuhada yang darah masih mengalir dalam perang uhud.[1]

Keistimewaan Hamzah bin Abdul Muthalib ra

Berikut adalah diantara keistimewaan Hamzah bin Abdul Muthalib Ra:

  1. Kuat dan pemberani melawan orang kafir Quraisy demi membela Nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam, yang juga keponakannya. Dikisahkan, suatu ketika, yang mana pada saat itu Hamzah sudah tertarik dengan Islam, namun belum menyatakan keislamannya kepada Rosulallah dan kepada publik. Ketika beliau akan tawaf, tiba-tiba ada yang melaporkan kepadanya, bahwa keponakannya, Rosulallah sholllahu alaihi wasalam, dihina dan dimaki-maki dan disakiti oleh Abu Jahal, salah seorang pentolan Kafir Quraisy, Maka marahlah khamzah, kemudian mencari dimana keberadaan Abu jahal. Ketika sudah menemukan Abu Jahal, beliau langsung mendekat dan memukul kepala abu jahal dengan busurnya hingga berdarah. Dan dibentakklah Abu jahal, "Mengapa kamu cela dan maki Muhammad sholllahu alaihi wasalam, padahal aku telah menganut agamanya dan mengatakan apa yang dikatakannya? ulangilah makianmu itu kepadaku jika kamu berani?" Abu Jahal pun hanya diam, terkaget setengah mati karena ternyata Hamzah sudah masuk Islam, dan dia jugatahu Hamzah adalah Jagoannya Quraisy.[2]
  2. Mendapat julukan "Singa Allah dan Singa ROsul-Nya" dari Rosulallah sholllahu alaihi wasalam. Hal ini karena kekuatan dan keberanian beliau dalam membela Agama Allah.[2]
  3. DIpilih Rosulallah sholllahu alaihi wasalam menjadi panglima dalam peperangaan yang tanpa disertai Rosulallah sholllahu alaihi wasalam.[2]
  4. Syahid pada Perang Uhud. Beliau dibunuh oleh Wahsyi, budak suruhan Hindun binti Uthbah karena telah kehilangan Ayah, paman, saudara dan putranya yang dibunuh oleh Sayyidina Hamzah pada perang Badar.[2]
  5. Penghormatan atas gugurnya beliau yang sangat kejam, menyebabkan turunnya wahyu dari Allah. Hamzah tidak hanya gugur di perang Uhud, namun badannya juga dicabik-cabik, dan hatinya diambil oleh Hindun dan dikunyah-kunya hatinya untuk membalas dendam atas kematian ayahnya. Rosulallah sholllahu alaihi wasalam yang melihat apa yang terjadi pada pamannya tersebut, menjadi sangat marah dan berkata, "Sekiranya aku diberi kemenangan oleh Allah disalah satu medan pertempuran dengan orang Quraisy, niscaya kucabik-cabik tubuh tiga puluh orang laki-laki diantara mereka". Maka Allah pun menurunkan ayat: Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesaharanmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka, dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS An-Nahl: 126-128)[2]
  6. Disholatkan Rosulallah sholallahu alaihi wasallam sebanyak 70 kali. Semua sahabat yang gugur pada perang Uhud disholatkan satu persatu. Setiap sahabat yang gugur dibaringkan didekat jenazah Hamzah ra, kemudian disholatkan oleh Rosulallah sholallahu alaihi wasallam bersama para sahabat. sahabat yang sahid itupun diangkat, sedangkan jenazah Hamzah ra tetap dibiarkan. kemudian didatangkan lagi jenazah sahabat lain didekat Hamzah ra, kemudian disholatkan. Begitu seterusnya hingga semua sahabat yang syahid disholatkan. Sedangkan Hamzah ra ikut disholatkan bersama masing-masing dari sahabat yang gugur sebanyak 70 orang.[2]

Pranala luar

(Arab) "Hamzah bin Abdul-Muththalib" Ath-Thabaqaat al-Kubraa Diarsipkan 2017-12-01 di Wayback Machine.

Referensi

  1. ^ a b c "Siapa itu Hamzah bin Abdul-Muththalib? • Kamus Istilah Islam • RisalahMuslim" (dalam bahasa Inggris). 2022-05-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-30. Diakses tanggal 2022-10-19. 
  2. ^ a b c d e f Muhammad KHalid, Khalid (Robiul Akhir, 1439 H). Biografi 60 Sahabat Nabi. Jakarta Timur: Ummul Qura. hlm. 169–187. ISBN 9786029896886.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  • l
  • b
  • s
Daftar Sahabat Nabi Islam Muhammad
Abbad bin Bisyr · Abbas bin Abdul-Muththalib · Abdullah bin Abbas · Abdullah bin Abdul-Asad · Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi · Abdullah bin Ja'far · Abdullah bin Mas'ud · Abdullah bin Rawahah · Abdullah bin Salam · Abdullah bin Ubay · Abdullah bin Umar · Abdullah bin Ummi-Maktum · Abdullah bin Zubair · Abdurrahman bin Abi Bakar · Abdurrahman bin Auf · Abu Ayyub al-Anshari · Abu Bakar · Abu Dujanah · Abu Dzar Al-Ghifari · Abu Hudzaifah bin al-Mughirah · Abu Hurairah · Abu Lubabah bin Abdul-Mundzir · Abu Martsad al-Ghanawi · Abu Musa Al-Asy'ari · Abu Qatadah · Abu Sufyan · Abu Sufyan bin Harits · Abu Thalhah al-Anshari · Abu Ubaidah bin al-Jarrah · Abu al-Aas bin al-Rabi' · Abu Darda · Abu Hudzaifah bin Utbah · Abu Sa'id al-Khudri · Attab bin Usaid · Al-Ala'a bin al-Hadhrami · Al-Barra' bin Malik · Al-Harits bin Hisyam · Al-Nahdiah · Ali bin Abi Thalib · Amir bin Abi Waqqas · Amir bin Fuhairah · Amru bin al-Jamuh · Amru bin Tsabit · Ammar bin Yasir · Amru bin Ash · An-Nu'man bin Muqarrin · An-Nu'man bin Malik · Anas bin Malik · Aqil bin Abu Thalib · Arfajah al-Bariqi · Aus bin ash-Shamit · Basyir bin Sa'ad · Bilal bin Rabah · Bilal bin al-Harits · Al-Fadhl bin al-Abbas · Fatimah binti Asad · Fatimah binti Hizam · Fairuz ad-Dailami · Ghaurats bin Harits · Habbab bin Mundzir · Habibah binti Ubaidillah · Hakim bin Hazm · Halimah As-Sa'diyah · Hamzah bin Abdul-Muththalib · Hanzhalah bin Abi Amir · Haritsah binti al-Muammil · Hasan bin Ali · Hatib bin Abi Baitah · Hisyam bin al-Ash · Hudzaifah bin al-Yaman · Hujr bin Adi · Husain bin Ali · Ikrimah bin Abu Jahal · Ja'far bin Abi Thalib · Jarir bin Abdullah al-Bajali · Julaybib · Khabbab bin al-Arat · Khadijah binti Khuwailid · Khalid bin Sa`id · Khalid bin Walid · Khawlah binti Tsa'labah · Khubaib bin Adi · Khunais bin Hudzafah · Khuzaimah bin Tsabit · Khawlah binti Hakim · Layla binti al-Minhal · Lubabah binti al-Harith · Lubaynah · Malik bin Nuwairah · Marwan bin al-Hakam · Miqdad bin Amr · Mua'dz bin Jabal · Muawiyah bin Abu Sufyan · Muhammad bin Maslamah · Mughirah bin Syu'bah · Mush'ab bin Umair · Qatadah bin an-Nu'man · Qudamah bin Mazh'un · Rabi'ah bin Umayyah · Rabi'ah bin Harits · Rukanah al-Mutthalibi · Sa'ad bin ar-Rabi' · Sa'ad bin Abi Waqqas · Sa'ad bin Mu'adz · Sa'ad bin Ubadah · Saffiyah binti Abdul-Muththalib · Sa’id bin Al-Ash · Sa'id bin Amir al-Jumahi · Sa'id bin Zaid · Salim Maula Abi Hudzaifah · Salman al-Farisi · Shuhaib ar-Rumi · Sumayyah binti Khayyat · Syaibah bin 'Utsman · Tamim ad-Dari · Thalhah bin Ubaidillah · Thalib bin Abu Thalib · Tsuwaibah · Tsumamah bin Utsal · Ubadah bin ash-Shamit · Ubadah bin Al-Khasykhasy · Ubaidah bin al-Harits · Ubay bin Ka'ab · Umamah binti Zainab · Umar bin Khattab · Ummi Hani · Ummi Kultsum binti Ali · Ummi Kultsum binti Jarwila Khuzima · Ummi Syarik · Ummi Ubays · Uqbah bin Amir · Urwah bin Mas'ud · Usamah bin Zaid · Usaid bin Hudhair · Utbah bin Ghazwan · Utsman bin Affan · Utsman bin Mazh'un · Utsman bin Hunaif · Wahab bin Umair · Wahab bin Sa'ad · Wahsyi bin Harb · Yazid bin Abu Sufyan · Zaid bin Arqam · Zaid bin Haritsah · Zaid bin Tsabit · Zainab binti Ali · Zubair bin Awwam · Zunirah al-Rumiyah
  • l
  • b
  • s
As-Sabiqun al-Awwalun
  • l
  • b
  • s
Sahabat yang Menghadiri Perang Badar
Bani Hasyim
Bani Muththalib
Bani Abdu Syams
Sekutu
Bani Naufal
Sekutu
Bani Asad
Sekutu
Bani Abdud Dar
Bani Abd
Thulaib bin Umair
Bani Zuhrah
Sekutu
Bani Taim
Bani Makhzum
Sekutu
Bani 'Adi
Sekutu dan maula
  • Amir bin Rabi'ah
  • Aqil bin Abi al-Bukair
  • Khalid bin Abi al-Bukair
  • Iyas bin Abi al-Bukair
  • Amir bin Abi al-Bukair
  • Waqid bin Abdillah
  • Kauli bin Abi Khauli
  • Mahja' bin Shalih
Bani Sahm
Khunais bin Hudzafah
Bani Jumah
  • Utsman bin Mazh'un
  • Abdullah bin Mazh'un
  • Qudamah bin Mazh'un
  • As-Sa'ib bin Utsman bin Mazh'un
  • Ma'mar bin al-Harits
Bani Amir
  • Abu Sabrah bin Abi Ruham
  • Abdullah bin Makhramah
  • Hathib bin Amr
  • Abdullah bin Suhail
  • Umair bin Auf
Sekutu
Sa'ad bin Khaulah
Bani Fihr
Bani Abdul-Asyhal
  • Sa'ad bin Mu'adz
  • Amr bin Mu'adz
  • Alh-Harits bin Aus bin Mu'adz
  • Al-Harits bin Anas bin Rafi'
  • Sa'ad bin Zaid bin Malik
  • Salamah bin Sallamah bin Waqasy
  • Abbad bin Bisyr
  • Salamah bin Tsabit
  • Rafi' bin Yazid
Sekutu
  • Muhammad bin Maslamah
  • Salamah bin Aslam bin Hurais
  • Abdullah bin Sahl bin Zaid
  • Al-Harits bin Khuzamah
  • Abu al-Haitsam bin at-Tayyihan
Bani Haritsah
  • Abu Abas bin Jabr
  • Mas'ud bin Abdi-Sa'ad
Sekutu
Abu Burdah bin Niyar
Bani Zhafar
Sekutu
  • Abdullah bin Thariq
  • Mu'attib bin Ubaid
Bani Amr
  • Mubasysyir bin Abdil-Mundzir
  • Rifa'ah bin Abdil-Mundzir
  • Sa'ad bin Ubaid
  • Uwaim bin Sa'idah
  • Tsa'labah bin Hathib
  • Rafi' bin Unjudah
  • Ubaid bin Abi Ubaid
Bani Dhubai'ah
  • Ashim bin Tsabit
  • Mu'attib bin Qusyair
  • Abu Mulail bin al-Az'ar
  • Umair bin Ma'bad
Bani Ubaid
Bani al-Ajlan
  • Ma'an bin Adi
  • Tsabit bin Aqram
  • Zaid bin Aslam bin Tsa'labah
  • Abdullah bin Salamah
  • Rib'i bin Rafi'
Bani Mu'awiyah
Jabr bin Utaik
Sekutu
Bani Mu'awiyah
  • Malik bin Numailah
  • Nu'man bin Ashr
Bani Hanasy
Sahal bin Hunaif
Bani Jahjaba
Al-Mundzir bin Muhammad
Bani Unaif
Abu Aqil
Bani Tsa'labah
  • Abdullah bin Jubair
  • Al-Harits bin an-Nu'man bin Umayyah
  • Abu adh-Dhayyah bin Tsabit
  • An-Nu'man bin Abi Khudzamah
  • Abu Hannah bin Amr bin Tsabit
  • Salim bin Umair
  • Ashim bin Qais bin Tsabit
Bani Ghanam
  • Sa'ad bin Khaitsamah
  • Al-Mundzir bin Qudamah
  • Malik bin Qudamah
  • Tamim maula Sa'ad bin Khaitsamah
Khazraj
Bani an-Najjar
Bani
Malik
Bani Ghanam
  • Abu Ayyub al-Anshari
  • Tsabit bin Khalid
  • Imarah bin Hizm
  • Suraqah bin Ka'ab
  • Haritsah bin an-Nu'man
  • Sulaim bin Qais
  • Suhail bin Rafi'
  • Mas'ud bin Aus
  • Abu Khuzaimah bin Aus
  • Rafi' bin al-Harits
  • Mu'adz bin al-Harits
  • Mu'awwidz bin al-Harits
  • Auf bin al-Harits
  • An-Nu'man bin Amr
  • Amir bin Makhlad
  • Abdullah bin Qais bin Khalidah
Sekutu
  • Adi bin Abi az-Zughba'
  • Wadi'ah bin Amr
  • Abu al-Hamra'
Bani Amr
Bani Amir
  • Tsa'labah bin Amr
  • Sahal bin Utaik
Bani Adi
  • Haritsah bin Suraqah
  • Amr bin Tsa'labah bin Wahab
  • Muhriz bin Amir
  • Sulaith bin Qais
  • Abu Sulaith
  • Amir bin Umayyah
  • Qais bin as-Sakan
  • Abu al-A'war al-Anshari
  • Hiram bin Milhan
  • Sulaim bin Milhan
Sekutu
Sawad bin Ghaziyyah
Bani Mazin
  • Qais bin Abi Sha'sha'ah
  • Abdullah bin Ka'ab
  • Abu Dawud Umair bin Amr
  • Suraqah bin Amr bin Athiyah
  • Qais bin Makhlad
Sekutu
Ushaimah al-Asadi
Bani Dinar
  • An-Nu'man bin Abdi-Amr
  • Adh-Dhahhak bin Abdi-Amr
  • Jabir bin Khalid
  • Ka'ab bin Zaid
  • Sulaim bin al-Harits
  • Sa'id bin Suhail
Sekutu
Bujair bin Abi Bujair
Bani al-Harits
Bani Ka'ab
Bani Jusyam dan Zaid
  • Khubaib bin Yusaf
  • Sufyan bin Nasar
  • Abdullah bin Zaid bin Abdi-Rabbih
  • Huraits bin Zaid bin Abdi-Rabbih
Bani Auf
  • Tamim bin Ya'ar
  • Abdullah bin Umair bin Haritsah
  • Abdullah bin ar-Rabi' bin Qais
Sekutu
  • Abdullah bin Abas
  • Abdullah bin Urfuthah
Bani Auf
Bani Salim
  • Abdullah bin Abdillah bin Ubay bin Salul
  • Aus bin Khauli
  • Zaid bin Wadi'ah
  • Rifa'ah bin Amr
  • Ma'bad bin Ubadah
Sekutu
  • Uqbah bin Wahab al-Ghathafani
  • Amir bin Salamah
  • Ashim bin al-Ukair
Qawaqilah
Sekutu
  • Al-Mujadzdzar bin Ziyad
  • Ubadah bin al-Hashas
  • Buhhats bin Tsa'labah
  • Abdullah bin Tsa'labah
  • Utbah bin Rabi'ah al-Bahra'i
  • Amr bin Iyas
Bani Ka'ab
Bani Sa'idah
  • Al-Mundzir bin Amr
  • Abu Dujanah
  • Abu Usaid as-Sa'idi
  • Malik bin Mas'ud
  • Abdu-rabb bin Haqq
Sekutu
  • Ziyad bin Ka'ab
  • Dhamrah bin Amr
  • Basbas bin Amr
  • Ka'ab bin Jamaz
Bani Jusyam
Bani Salamah
Bani Hiram
  • Abdullah bin Amr bin Haram
  • Khirasy bin ash-Shimmah
  • Umair bin al-Humam
  • Mu'adz bin Amr bin al-Jamuh
  • Khallad bin Amr bin al-Jamuh
  • Al-Hubab bin al-Mundzir
  • Uqbah bin Amir bin Nabi'
  • Tsabit bin al-Jadz'
  • Umair bin al-Harits bin Tsa'labah
Maula
  • Tamim maula Khirasy bin ash-Shimmah
  • Habib bin al-Aswad
Bani Ubaid
  • Bisyr bin al-Bara'
  • Abdullah bin al-Jadd bin Qais
  • Sinan bin Shaifi
  • Utbah bin Abdillah bin Shakhr
  • Ath-Thufail bin Malik
  • Ath-Thufail bin an-Nu'man bin Khansa'
  • Abdullah bin Abdi-Manaf bin an-Nu'man
  • Jabir bin Abdillah bin Ri'ab
  • Khulaid bin Qais bin an-Nu'man
  • Yazid bin al-Mundzir
  • Mu'aqqil bin al-Mundzir
  • Abdullah bin an-Nu'man bin Baldamah
  • Jabbar bin Shakhr
  • Adh-Dhahhak bin Haritsah
  • Sawad bin Ruzan
Sekutu
  • Kharijah bin al-Humair
  • Abdullah bin al-Humair
  • An-Nu'man bin Sinan
Bani Sawad
  • Quthbah bin Amir bin Hadidah
  • Yazid bin Amir bin Hadidah
  • Sulaim bin Amr bin Hadidah
  • Tsa'labah bin Inamah
  • Abas bin Amir bin Adi
  • Abu al-Yasar
  • Sahal bin Qais bin Abi Ka'ab
Maula
Unturah as-Sulami
Lainnya
Bani Amir
bin Zuraiq
Bani Zuraiq
  • Qais bin Mihshan
  • Al-Harits bin Qais bin Khalid
  • Jubair bin Iyas
  • Abu Ubadah Sa'ad bin Utsman
  • Uqbah bin Utsman
  • Dzakwan bin Abdi-Qais
  • Mas'ud bin Khaldah
  • Abbad bin Qais az-Zuraqi
  • As'ad bin Yazid bin al-Fakih
  • Al-Fakih bin Bisyr
  • Mu'adz bin Ma'ish
  • Aidz bin Ma'ish
  • Mas'ud bin Sa'ad bin Qais
  • Rifa'ah bin Rafi' bin Malik
  • Khallad bin Rafi' bin Malik
  • Ubaid bin Zaid bin Amir
Bani Bayadhah
  • Ziyad bin Labid
  • Khulaifah bin 'Adi
  • Farwah bin Amr al-Anshari
  • Khalid bin Qais bin Malik
  • Rukhailah bin Tsa'labah
Bani Habib
Rafi' bin al-Ma'la
Mendapat pahala Perang Badar
Muhajirin
Aus
Khazraj
Al-Harits bin ash-Shimmah
Diperselisihkan kehadirannya
Muhajirin
  • Abdullah bin Abi Khauli
  • Abdullah bin Suraqah
  • Amr bin Abi Amr
  • Amr bin al-Harits bin Zuhair
  • Hilal bin Abi Khauli
  • Malik bin Abi Khauli
  • Salith bin Amr
  • Wahab bin Sa'ad
Aus
  • Al-Harits bin Anas bin Malik
  • Al-Harits bin Arfajah
  • Al-Harits bin Mu'adz
  • Al-Harits bin Qais bin Haisyah
  • Al-Hubbab bin Jaz'
  • Hilal bin Umayyah
  • Khubaib bin Adi
  • Khuddasy bin Qatadah
  • Mararah bin ar-Rabi'
  • Ubaid bin at-Tayyihan
Khazraj
  • Abdullah bin Qais bin Shakhr
  • Amr bin Qais bin Zaid
  • Amr bin Thalaq bin Zaid
  • Hilal bin al-Ma'la
  • Ishmah bin al-Hushain bin Wabrah
  • Mu'awwidz bin Amr bin al-Jamuh
  • Qais bin Amr bin Qais
  • Rafi' bin Malik
  • Tsa'labah bin Sa'ad
  • Tsabit bin Amr
  • Tsabit bin Khansa'
  • Ubay bin Mu'adz bin Anas
  • Umair bin Hiram
  • Ushaimah al-Asyja'i
  • Yazid bin al-Muzain
Portal:Islam
Keterangan:  Syahid