Muzakir Manaf

Wakil Gubernur Aceh ke-5Masa jabatan
25 Juni 2012 – 25 Juni 2017GubernurZaini Abdullah
Sebelum
Pendahulu
Muhammad Nazar
Pengganti
Nova Iriansyah
Sebelum
Ketua Umum Partai Aceh
Petahana
Mulai menjabat
7 Juni 2007
Sebelum
Pendahulu
Abdullah Syafi'i
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadiLahir3 April 1964 (umur 60)
Seunuddon, Aceh Utara, Aceh, IndonesiaPartai politikPartai Aceh (2007—)Afiliasi politik
lainnyaGerindra (2013—2022)Suami/istriMarlina UsmanAnak
  • Banta Syarif
  • Sunnyl Iqbal
  • Laini Nazila
  • Rossa Arzila
  • Muhammad Al Giffari
Orang tua
  • Manaf (ayah)
  • Zubaidah (ibu)
ProfesiPolitisi,TokohKarier militerPihakGerakan Aceh MerdekaMasa dinas1986–2005PangkatJenderalPertempuran/perangPemberontakan di Aceh
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

H. Muzakir Manaf (lahir 3 April 1964) adalah mantan tokoh pejuang GAM.[1] Dia pernah menjabat sebagai Panglima Gerakan Aceh Merdeka dan Wakil Gubernur Aceh periode 2012-2017. Sejak 27 Desember 2022 ia dikukuhkan sebagai Wakil Wali Nanggroe Aceh.[2]

Latar belakang

Muzakir Manaf lahir di Seuneudon, Aceh Utara pada 1964. Ia sudah terlibat dalam perjuangan Aceh bersama GAM sejak usia muda. Sejak 1986 hingga 1989, bersama beberapa pemuda Aceh pilihan lainnya, Mualem dikirim ke Libya untuk mengikuti pendidikan militer di Camp Tajura. Di sana, ia juga pernah dipercayakan menjadi pengawal Muammar Gaddafi.[3][4]

Ketika kembali ke Aceh, sama seperti kombatan GAM lainnya, Mualem bergeriliya dari satu hutan ke hutan lainnya. Keberadannya begitu sulit dideteksi oleh aparat keamanan. Kala itu, aparat keamaan pernah beberapakali mengumumkan bahwa Muzakir Manaf telah tewas, namun nyatanya Mualem kemudian muncul di tempat lain dalam kondisi sehat wal afiat.[5]

Orang Aceh biasa menyapa Muzakir Manaf dengan sebutan "Mualem". Pada masa perang Aceh, gelar Mualem disematkan kepada seseorang yang memiliki pengetahuan tinggi tentang ilmu kemiliteran, yang memiliki kemampuan untuk melatih pasukannya. Pada masa damai sekarang, orang Aceh masih juga menyebut Muzakir Manaf sebagai Mualem. Tentu saja, nuansanya tak lagi dikaitkan dengan soal militer, tetapi sebagai sapaan kehormatan, tak hanya bagi mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tetapi juga oleh seluruh masyarakat Aceh lainnya.

Kini perjuangan bersenjata GAM telah usai. Tapi perjuangan politik untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat Aceh masih terus dilakukan, lewat Partai Aceh. Mualem mengajak masyarakat untuk ikut bersama-sama dalam barisan perjuangan tersebut. “Mari semua bersama kami, Partai Aceh tak membeda-bedakan suku bangsa,” kata Muzakir Manaf.[6]

Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Aceh 2012, Partai Aceh—sebagai partai terbesar di Aceh—mengusung Muzakir Manaf sebagai calon wakil gubernur Aceh 2012–2017, bersama dr. Zaini Abdullah, mantan Mentri Luar Negeri GAM yang diusung Partai Aceh sebagai Calon Gubernur Aceh. Muzakir Manaf sendiri juga pernah menjabat sebagai Panglima GAM, menggantikan Abdullah Syafi'i yang wafat pada 22 Januari 2002.

Usai Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki ditandangani pada 15 Agustus 2005, sayap militer GAM dibubarkan, dan kemudian dibentuk KPA (Komite Peralihan Aceh) sebagai wadah transisi mantan kombatan GAM ke masyarakat sipil biasa. Sejak pertamakali dibentuk pada 2005 hingga sekarang, Mualem menjabat sebagai Ketua KPA. Sekaligus juga Ketua Umum Partai Aceh, sejak 2007 hingga sekarang.

Dalam orasi kampanyenya Muzakir manaf berjanji apabila dia menang menjadi wakil gubernur Aceh Dia akan memberi uang 1 juta per KK rakyat Aceh dan Muzakir Berjanji akan memberikan santunan anak Yatim Piatu Korban Konflik sebesar 10 Juta setiap Bulannya .

Meski saat ini telah terjun langsung dalam dunia politik, namun tidak seperti kebanyakan politisi lainnya, Mualem dikenal sebagai sosok yang tak banyak bicara. “Saya tidak ingin membuat masyarakat Aceh bingung, jadi bicara yang pasti-pasti saja,” katanya pada suatu kesempatan.

Riwayat pendidikan

  • MIN Sampoiniet Aceh Utara (1971–1977)
  • SMP Negeri Idi Aceh Timur (1978–1981)
  • SMUS Pase Sejaya Panton Labu Aceh Utara (1981–1984)
  • Pelatihan Militer di Camp Tajura, Libya (1986–1989)
  • Universitas Sultan Iskandar Muda

Riwayat organisasi

  • Anggota Pasukan Gerakan Aceh Merdeka (1986–2005)
  • Panglima Gerakan Aceh Merdeka wilayah Pase (1998–2002)
  • Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka (1998–2002)
  • Panglima Gerakan Aceh Merdeka (2002–2005)
  • Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) (2005–sekarang)
  • Ketua Umum Partai Aceh (PA) (2007–sekarang)
  • Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Gerindra Aceh (2013–2022)
  • Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh (2013–2018. 2018-2023)[7]

Riwayat jabatan

Sumber

Referensi

  1. ^ "Partai Aceh Buka Puasa Bersama Ratusan Anak Yatim - Acehkini.ID". 2023-04-13. Diakses tanggal 2024-01-01. 
  2. ^ a b HABAACEH.ID. "Sah, Mualem Resmi Jadi Wakil Wali Nanggroe Aceh". HABA ACEH. Diakses tanggal 2022-12-27. 
  3. ^ Tempomedia (2008-10-13). "Seorang Lelaki di Bawah Hujan". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-07. 
  4. ^ "Majalah Gatra :: Artikel". arsip.gatra.com. Diakses tanggal 2019-12-07. 
  5. ^ "Panglima GAM Muzakir Manaf Diduga Terkepung". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2003-10-22. Diakses tanggal 2019-04-26. 
  6. ^ News, Tagar (2017-12-23). "Mualem, Kombatan GAM Terjun ke Dunia Politik". TAGAR NEWS. Diakses tanggal 2019-04-26. 
  7. ^ Redaksi (2013-02-12). "Muzakir Manaf Pimpin Kwarda Pramuka Aceh". ACEHKITA.COM (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-26. 
  8. ^ "Pengurus KONI Aceh Terbentuk". Serambi Indonesia. Diakses tanggal 2019-04-26. 
  9. ^ "Muzakir Manaf Pimpin Kadin Aceh". Serambi Indonesia. Diakses tanggal 2019-04-26. 
  10. ^ "Sukses Bangkitkan Pramuka Aceh, Mualem Terpilih Kembali Sebagai Ketua Kwarda Pramuka Aceh 2018-2023". Serambi Indonesia. Diakses tanggal 2019-04-26. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Muhammad Nazar
Wakil Gubernur Aceh
2012—2017
Diteruskan oleh:
Nova Iriansyah
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
tidak ada ; jabatan baru
Ketua Umum Partai Aceh
2007—sekarang
Petahana