Sindrom Raynaud

  • /rˈn/ RAY-noh
SpesialisasiRematologiFaktor risikoSuhu dingin, stres emosional[2]Aspek klinisGejala dan tandaBagian yang terkena menjadi pucat, lalu biru, lalu merah[2]Komplikasiulkus kulit, gangren[2]Awal muncul15–30 tahun, biasanya perempuan[3][4]DurasiBeberapa jam tiap serangan[2]DiagnosisBerdasarkan gejala[3]Kondisi serupaKausalgia, eritromelalgia[5]PerawatanMenghindari dingin, penyekat kanal kalsium, iloprost[3]Prevalensi4%[3]

Sindrom Raynaud, juga dikenal sebagai fenomena Raynaud, adalah kondisi medis dimana terjadi spasme pada pembuluh darah arteri yang menyebabkan berkurangnya aliran darah.[1] Biasanya melibatkan jari tangan, pada jari kaki lebih jarang terjadi.[1] Kondisi ini juga dapat terjadi pada hidung, telinga, atau bibir namun kejadiannya sangat jarang.[1] Kondisi ini mengakibatkan bagian yang terkena menjadi berwarna putih dan kemudian biru.[2] Mati rasa atau nyeri sering kali terjadi.[2] Saat aliran darah kembali, area itu menjadi merah dan terbakar.[2] Kondisi ini biasanya berlangsung beberapa menit, tetapi dapat berlangsung hingga beberapa jam.[2]

Kondisi ini sering kali dipicu oleh suhu dingin atau stres emosional.[2] Dua jenis utamanya adalah Raynaud primer, yang penyebabnya tidak diketahui, dan Raynaud sekunder, yang terjadi sebagai akibat dari kondisi lain.[3] Raynaud sekunder dapat terjadi karena gangguan jaringan ikat, seperti skleroderma atau lupus, cedera pada tangan, getaran yang berkepanjangan, merokok, masalah tiroid, dan obat-obatan tertentu, seperti pil KB.[6] Diagnosis biasanya didasarkan pada gejalanya.[3]

Perawatan utama adalah menghindari hal-hal yang bersuhu dingin.[3] Langkah lainnya termasuk penghentian penggunaan nikotin atau stimulan.[3] Obat-obatan digunakan untuk menangani kasus yang tidak mengalami perbaikan, seperti golongan obat penyekat kanal kalsium dan iloprost.[3] Sangat sedikit bukti yang mendukung penggunaan pengobatan alternatif.[3] Kondisi parah umumnya jarang terjadi. Komplikasi terparah yang dapat terjadi adalah ulkus kulit atau gangren.[2]

Sekitar 4% orang di dunia mengalami kondisi ini.[3] Munculnya Raynaud primer biasanya dalam rentang usia 15 hingga 30 tahun dan lebih sering terjadi pada wanita.[3][4] Raynaud sekunder biasanya menyerang orang lanjut usia.[4] Kedua bentuk ini lebih umum di daerah beriklim dingin.[4] Nama kondisi ini diambil dari nama dokter Prancis Maurice Raynaud, yang pertama kali mendeskripsikan kondisi ini pada tahun 1862.[3]

Membedakan penyakit Raynaud (Raynaud primer) dengan fenomena (Raynaud sekunder) adalah hal yang penting. Mencari tanda-tanda radang sendi atau vaskulitis, serta sejumlah tes laboratorium, dapat membedakan keduanya. Jika diduga sebagai sklerosis sistemik sekunder, salah satu alat yang dapat membantu prediksi sklerosis sistemik adalah termografi.[7]

Referensi

  1. ^ a b c d "What Is Raynaud's?". NHLBI. 21 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2016. Diakses tanggal 1 October 2016. 
  2. ^ a b c d e f g h i j "What Are the Signs and Symptoms of Raynaud's?". NHLBI. 21 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 October 2016. Diakses tanggal 1 October 2016. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m Wigley, FM; Flavahan, NA (11 Agustus 2016). "Raynaud's Phenomenon". The New England Journal of Medicine. 375 (6): 556–65. doi:10.1056/nejmra1507638. PMID 27509103. 
  4. ^ a b c d "Who Is at Risk for Raynaud's?". NHLBI. 21 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 October 2016. Diakses tanggal 1 October 2016. 
  5. ^ Barker, Roger A. (2005). The A-Z of Neurological Practice: A Guide to Clinical Neurology (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 728. ISBN 9780521629607. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2017. 
  6. ^ "What Causes Raynaud's?". NHLBI. 21 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2016. Diakses tanggal 1 October 2016. 
  7. ^ Anderson ME, Moore TL, Lunt M, Herrick AL (Maret 2007). "The 'distal-dorsal difference': a thermographic parameter by which to differentiate between primary and secondary Raynaud's phenomenon". Rheumatology. 46 (3): 533–8. doi:10.1093/rheumatology/kel330. PMID 17018538. 

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Raynaud's phenomenon.
  • What Is Raynaud's Disease pada National Heart, Lung, and Blood Institute
  • Questions and Answers about Raynaud’s Phenomenon pada National Institutes of Health
  • Bakst R, Merola JF, Franks AG, Sanchez M (Oktober 2008). "Raynaud's phenomenon: pathogenesis and management". Journal of the American Academy of Dermatology. 59 (4): 633–53. doi:10.1016/j.jaad.2008.06.004. PMID 18656283. 
  • l
  • b
  • s
Arteri, arteriol
dan kapiler
Inflamasi
Penyakit arteri perifer
Arteriosklerosis
Stenosis
  • Stenosis arteri karotis
  • Stenosis arteri ginjal
Lainnya
Aneurisma / diseksi /
pseudoaneurisma
Malformasi vaskular
Nevus Vaskular
  • Hemangioma ceri
  • Halo nevus
  • Angioma laba-laba
Vena
Inflamasi
Trombosis vena /
Tromboflebitis
  • terutama tungkai bawah
  • abdomen
    • Penyakit oklusi vena hepatik
    • Sindrom Budd–Chiari
    • Sindrom May–Thurner
    • Trombosis vena porta
    • Trombosis vena ginjal
  • anggota tubuh bagian atas / batang tubuh
    • Penyakit Mondor
    • Penyakit Paget–Schroetter
  • kepala
    • Trombosis sinus vena serebral
  • Sindrom pasca-trombotik
Varises
  • Varises lambung
  • Anastomosis Portakava
    • Caput medusa
    • Varises esofagus
    • Wasir
  • Varikokel
Lainnya
  • Insufisiensi vena kronis
  • Insufisiensi vena serebrospinal kronis
  • Sindrom vena cava superior
  • Sindrom vena cava inferior
  • Ulkus vena
Arteri atau vena
Tekanan darah
Hipertensi
Hipotensi
Templat:Penyakit_pembuluh_darah
Pengawasan otoritas: Perpustakaan nasional Sunting ini di Wikidata
  • Spanyol
  • Prancis (data)
  • Amerika Serikat
  • Jepang